Contoh Limbah B3 Industri Tekstil

Contoh Limbah B3 Industri Tekstil

Contoh Limbah B3 yang dihasilkan Industri

Berikut adalah contoh limbah yang dihasilkan dari industri produksi yaitu

Mercury atau air raksa ini kerap dihasilkan oleh industri-industri seperti pabrik kimia, pabrik kertas, pabrik tinta, pabrik tekstil, perusahaan farmasi dan penambangan emas tradisional.

Lingkungan yang tercemar oleh merkuri bisa menjadi sumber malapetaka bagi masyarakat sekitar. Bagi industri, tercemarnya lingkungan juga bisa merugikan bisnis di masa depan.

Limbah yang satu ini juga biasa dijumpai di tempat pembuangan limbah berbahaya. Tembaga sendiri kerap digunakan sebagai pelapis logam, baik dalam industri pembuatan pipa ataupun kabel. Tembaga juga menjadi salah satu bahan penting dalam menghasilkan beberapa produk kerajinan.

Limbah tembaga yang larut ke dalam air bisa memberi dampak yang sangat merusak. Untuk mengurangi bahaya limbah tembaga, jasa limbah B3 biasanya akan menggunakan metode seperti elektrokimia dan beberapa metode lainnya.

Logam keras berwarna abu-abu ini merupakan komponen penting yang kerap dijumpai dalam stainless steeldan campuran logam lain. Chromiumjuga sering digunakan sebagai cat pigmen, chrome plating, treatmentwol dan penyamakan kulit.

Logam yang satu ini memang memiliki banyak manfaat. Namun jika limbahnya tidak diolah dengan baik, chromium bisa menjadi sumber bencana.

Limbah B3 Spesifik Khusus

Limbah ini berasal dari sumber yang proses identifikasinya bisa secara spesifik terlihat sebagai penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun, dan jenis limbahnya bersifat khusus.

Beberapa contohnya adalah limbah dari pabrik elektronik, limbah dari laboratorium kimia, limbah dari pabrik obat-obatan, dan sebagainya. Selain itu, kategori ini memiliki karakteristik dan kandungan bahan kimia yang khusus, sehingga pengolahannya memerlukan metode khusus pula.

Contoh Limbah B3 dalam Bidang Medis

Limbah medis seperti jarum suntik, alat bedah, dan bahan kimia medis lainnya mengandung zat-zat berbahaya seperti virus, bakteri, dan bahan kimia beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.

Contoh Limbah B3 dalam Bidang Pestisida

Limbah pestisida mengandung bahan kimia beracun yang dapat mencemari tanah dan air jika dibuang sembarangan.

Limbah b3 Pada Industri Tekstil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan LB3 yang telah dilakukan di indsutri tekstil. Metode penelitian menggunakan metode perbandingan antara kondisi di lapangan dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil evaluasi mengenai pengelolaan LB3 yang dilakukan oleh PT X dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sumber LB3 berasal dari proses produksi, lumpur IPAL, boiler, labolatorium, pemeliharaan mesin, dan klinik. Jenis LB3 yang dihasilkan berasal dari sumber spesifik umum yaitu lumpur IPAL dan limbah medis, sumber spesifik khusus yaitu hanya fly ash dan sumber tidak spesifik yang meliputi lampu TL, drum bekas LB3, oli bekas dan reagen. Karakteristik LB3 terdiri dari beracun, mudah menyala, korosif dan infeksius. PT X telah melakukan pengelolaan LB3 yang meliputi aspek pengemasan dan pewadahan, pengumpulan, penyimpanan, pengangkutan dokumen pengelolaan LB3, dan pelabelan LB3. Untuk kegiatan pengangkutan PT X bekerja sama dengan pihak ketiga diantaranya adalah PT Hijau Lestari, PT PPLI, PT Khalda, dan WGI. Berdasarkan hasil analisis pengelolaan LB3 di perusahaan ini termasuk kategori baik. Upaya pengelolaan LB3 yang harus ditingkatkan yaitu pada proses pelekatan simbol dan label, pengemasan, dan penyimpanan LB3.

Kata Kunci: Kabupaten Bandung, Industri Tekstil, Limbah B3,

This study aims to determine the management of LB3 that has been carried out in the textile industry. The research method uses a comparison between conditions in the field and applicable regulations Based on the evaluation results on the management of hazardous materials carried out by PT X, it can be concluded several things, namely the source of hazardous materials originating from the production process, sludge from the wastewater treatment plant, boilers, laboratory, engine maintenance, and clinics. The types of hazardous materials produced come from general specific sources such are sludge from the wastewater treatment plant and medical waste, specific sources which are fly ash and non-specific sources which include lamps, drums used in hazardous materials, used oil and reagents. The characteristics of hazardous materials consist of toxic, flammable, corrosive, and infectious. PT X has managed the management of hazardous materials which includes aspects of packaging, storage, collection, storage, transportation of documents on the management of hazardous materials, and labeling of hazardous materials. For transportation activities, PT X cooperates with third parties including PT Hijau Lestari, PT PPLI, PT Khalda, and WGI. Based on the analysis the achievement of the management of dangerous substances in this company including the good category. Efforts to manage toxic and hazardous materials must be improved in the process of sticking symbols and labels, packaging, and storing toxic and hazardous materials.

Keywords: Bandung Regency, Testile iIndustry, hazardous waste materials

Mengacu pada PP No 101 Tahun 2014, Limbah B3 dapat didefinisikan sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan. Baca Juga : Simbol B3 Berserta Arti dan Kualifikasinya

Mudah menyala atau terbakar (inflamable)

Mengandung bahan kimia yang mudah terbakar atau meledak jika terkena sumber api atau suhu tinggi. Oleh sebab itu, harus segera ditangani dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan kebakaran atau ledakan.

Simbol Berbahaya Bagi Lingkungan

Kemudian, simbol Berbahaya Bagi Lingkungan menunjukkan bahwa limbah tersebut dapat membahayakan lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.

Sementara itu, simbol Korosif menunjukkan bahwa limbah tersebut memiliki sifat korosif yang dapat merusak bahan atau permukaan yang bersentuhan dengan limbah tersebut.

Di sisi lain, simbol Beracun menunjukkan bahwa limbah tersebut mengandung zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Menyebabkan gangguan pernapasan dan pencernaan

Limbah beracun ini tidak hanya berdampak pada binatang dan tumbuhan saja, tetapi juga bagi kesehatan manusia. Sebab, jika manusia mengkonsumsi air tanah yang mengandung limbah B3, maka dapat mengganggu sistem pencernaan manusia.

Kemudian, limbah ini juga mudah tercemar melalui udara. Misalnya, lampu TL yang mengeluarkan partikel merkuri beracun saat pecah. Ketika manusia menghirup partikel udara ini dapat mengganggu saluran pernapasan.

Dilansir dari laman portal resmi Kabupaten Bogor, untuk memproses limbah jenis bahan berbahaya dan beracun, ada beberapa metode yang dapat digunakan, seperti metode termal, stabilisasi, solidifikasi secara fisika, kimia, dan biologi.

Metode-metode bisa memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan menghasilkan limbah yang bersih.

Metode termal adalah proses pengolahan limbah bahah berbahaya dan beracun dengan menggunakan panas. Dalam proses ini, limbah dipanaskan pada suhu yang tinggi untuk mengubah komponen berbahaya menjadi komponen yang aman dan tidak berbahaya.

Penggunaan metode ini, biasanya untuk mengolah limbah padat atau cair yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Ekosistem air menjadi tercemar

Limbah cair yang masuk ke perairan, seperti sungai, danau, dan laut bisa menyebabkan ekosistem air menjadi tercemar. Hal ini membuat air mengandung banyak virus penyakit, sehingga berdampak buruk terhadap kesehatan.

Kondisi tersebut karena limbah di air menghasilkan asam dan gas cair organik yang sangat membahayakan. Selain itu, zat berbahaya yang ada pada limbah dapat mengurangi kandungan oksigen air, sehingga ekosistem air menjadi terganggu.

Tanah menjadi tercemar

Kandungan mineral pada tanah semakin sedikit karena tergantikan oleh zat polutan, sehingga bisa menurunkan kualitas tanah dan membuat tumbuhan mati.

Hal ini menyebabkan produktivitas panen akan berkurang karena banyaknya tumbuhan yang mati akibat tanah tercemar zat berbahaya.

Anda mungkin ingin melihat